Semua orang tua pasti menantikan kelahiran bayi mereka dalam keadaan sehat sentosa. Namun, Ibu Oktavianita justru harus berjuang melawan penyakit SLE di saat bersamaan dengan kelahiran bayi prematur mereka yang diberi nama Renita.
Renita lahir dengan berat hanya 800 gram diusia kehamilan 28 minggu saja. Oleh karena itu, kondisi Renita sangatlah lemah. Untuk bernafas saja, Renita harus menggunakan alat bantu ventilator. Bahkan, ia harus menginap di NICU RS Husada Surbaya selama lebih dari 10 hari agar bisa tumbuh kembang secara normal.
Mama Renita Tak Bisa Berbuat Banyak Saat Ia Sedang Melawan Penyakit SLE
Saat sang buah hati berjuang di ruang NICU, mama Renita tak bisa berbuat banyak. Untuk bisa memberikan ASI dan mengunjungi Renita saja, mama sangat lemah. Penyakit SLE bukanlah penyakit ringan. Ini adalah radang yang disebabkan ketika ada sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.
Penyakit SLE dikenal juga sebagai Lupus. Penyebarannya dapat mempengaruhi sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru. Pada kasus Ibu Oktavianita atau mama Renata, penyakit ini menyebabkan pengentalan darah dan mengganggu kehamilannya. Oleh karenanya, Renata terpaksa lahir secara prematur dengan adanya gangguan pernafasan.
Di saat sang ibu dan bayi terbaring lemah di rumah sakit, pihak keluarga membantu semampunya untuk menjaga mereka. Mulai dari bergantian mengecek kondisi Renata, hingga memenuhi kebutuhan mereka berdua selama masa pengobatan. Namun, mama Renata juga tak ingin berdiam diri!
Dari kasur rumah sakit, ia meraih handphonenya dan menghubungi tim Kitabisa. Sebagai salah satu donatur yang telah mempercayakan sedekahnya di Kitabisa, Mama Renata sadar bahwa banyak juga bayi-bayi lain yang memiliki kondisi seperti bayinya dan membuat galang dana di Kitabisa. Untuk itu, ia meminta bantuan tim Kitabisa agar didampingi dalam membuat galang dana medis demi pengobatan putrinya.
Tidak panjang lebar, Mama Renita memadatkan semua informasi penting melalui halaman galang dananya.
Selain itu, dengan meminta bantuan perawat, Mama Renita pun berhasil melengkapi halaman galang dananya dengan foto pendukung supaya lebih meyakinkan.
Walaupun hanya satu, Mama Renita berharap foto buah hatinya dapat mengetuk hati para donatur untuk membantu mereka. Alhamdulillah, dengan waktu singkat, lebih dari Rp 20 juta terkumpul dan dapat digunakan untuk membayar biaya perawatan Renata selama di Nicu. Dari kabar terbaru terakhir yang dikirimkan Mama Renata, kini bayi Renata sudah membaik. Berat badannya sudah hampir 2 Kg. Trombosit dan Leukositnya juga perlahan normal. Terima kasih ya #OrangBaik yang sudah membantu Renata!
Dari perjuangan mama Renata menjaga bayi prematur sambil melawan penyakit SLE ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa dikondisi seberat apapun menyerah bukanlah pilihan. Dengan sedikit lebih berusaha, lewat galang dana, Mama Renata bisa memperjuangkan biaya pengobatan buah hatinya dari kasur rumah sakit. Apalagi kamu yang masih bisa berdiri tegak!
Siapapun kamu, bisa bantu biaya pengobatan orang tersayang maupun kenalanmu bersama Kitabisa. Yuk, buat galang dana di sini!