Hari paling membahagiakan bagi Ibu Sukmawati adalah ketika buah hatinya, Ariq pertama kali memanggilnya mama. Sejak saat itu, setiap hari melihat tumbuh kembang sang anak menjadi salah satu kepuasan tersendiri baginya. Namun, kebahagiaan ini berubah menjadi kekhawatiran saat Ariq didiagnosa menderita penyakit langka Atresia Ani.
Atresia ani atau anus imperforata adalah kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya, penderita tidak dapat mengeluarkan tinja secara normal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan saluran cerna janin saat usia kehamilan 5–7 minggu.
Ibu Sukmawati atau mama Ariq baru menyadari gejala awal karena melihat perut anaknya sering kembung. Ketika diamati, gembungan ini terkadang berlangsung lama dan sering terlihat membesar. Setelah dibawa ke rumah sakit dan diobservasi, Ariq ternyata harus melakukan beberapa kali fisioterapi karena menderita Atresia Ani.
Di Tengah Proses Pengobatan, Ayah Ariq di PHK Akibat Pandemi
Dampak pandemi memang sungguh dahsyat. Tidak hanya menyerang sektor kesehatan, namun juga perekonomian. Banyak bisnis yang harus gulung tikar maupun mengurangi jumlah karyawannya.
Begitu juga dengan ayah dari Ariq yang harus di PHK massal oleh kantornya biarpun ia sedang berusaha mengumpulkan dana pengobatan biaya pengobatan anaknya.
Awalnya, ayah Ariq masih mencari jalan dengan cara berangkat subuh pulang malam sebagai supir ojek mobil online. Namun, jumlah pemasukannya tidak sebanding dengan pengeluaran harian dan pengobatan Ariq.
Akibatnya, uang untuk membayar cicilan mobil pun terpaksa dialihkan untuk menebus obat dan membayar fisioterapi Ariq.
Mobil yang digunakan untuk mencari nafkah pun harus ditarik dealer. Di tengah kesulitan ini ibu Ariq berinisiatif membuka toko makanan online untuk menambah pemasukan. Walau begitu, cara ini dianggap terlalu lama dan tidak efektif untuk mengumpulkan biaya pengobatan.
Bahkan, keuntungannya pas-pasan untuk biaya kebutuhan sehari-hari. Makanya, galang dana di Kitabisa dianggap sebagai solusi tercepat bagi orang tua Ariq demi mempercepat pengobatan buah hatinya.
Lebih Dari Rp 400 Juta Terkumpul Dari 10.417 Donatur
Berkat gotong-royong #OrangBaik, galang dana Ariq Selalu Sehat berhasil mengumpulkan dana pengobatan senilai Rp 482.421.059 dari 10.417 donatur. Hal ini membuktikan, walaupun di tengah cobaan pandemi, masyarakat Indonesia masih kental solidaritas dan tenggang rasanya untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Bantuan biaya pengobatan dari para #OrangBaik ini akan digunakan untuk:
- Fisioterapi
- Pembuatan lubang kolostomi
- Pembelian obat-obatan penunjang
- Pembelian kebutuhan penunjang pengobatan Ariq, seperti Colostomy Bag dan susu rendah protein
- Check up berkala Ariq ke dokter bedah
- Biaya transportasi menuju klinik dan rumah sakit
#OrangBaik yang berkunjung ke halaman galang dana Ariq tidak hanya membantu dengan berdonasi. Banyak dari saudara Ariq, maupun #OrangBaik yang menemukan halaman galang dana Ariq, membantu menyebarkan galang dana ini agar diketahui lebih banyak orang.
Di tengah pandemi seperti sekarang, kamu yang punya kesulitan biaya pengobatan juga bisa galang dana seperti mama Ariq. Terkadang, biarpun kamu sudah usaha maksimal, galang dana bisa jadi solusi yang lebih cepat untuk biaya pengobatan mendesak.