Tidak pernah terbayangkan oleh Yanti (Mahasiswa, Agroteknologi Udayana) impian masuk universitas dambaannya harus dibarengi dengan rasa cemas akibat divonis mengidap tumor payudara.
Awalnya ia mengira benjolan pada payudaranya hanya benjolan biasa karena tidak timbulkan rasa sakit sama sekali. Tak ambil pusing, Yanti membiarkan benjolan tersebut dengan harapan akan mereda dengan sendirinya. Namun anggapan Yanti ternyata salah, benjolannya tak kunjung kempes dan Yanti mulai merasakan sulit bernafas dan nyeri dibagian payudara saat datang bulan.
Yanti dan keluarga memberanikan diri untuk memeriksakan diri di RS Umum Puri Raharja, Denpasar. Hasilnya, benjolan yang selama ini ada di dada kanannya itu adalah FAM (tumor payudara jinak) yang berbahaya jika tidak langsung ditangani.
Kondisi Pandemi Mempersulit Yanti Operasi Tumor Payudara
Setelah mendapat penjelasan tentang penyakit tumor yang dialami, Yanti dan keluarga menuruti saran dokter untuk melakukan tindakan pengangkatan tumor sesegera mungkin. Namun, proses yang dialami tidak semudah yang direncanakan. Lonjakan kasus Covid-19 pertengahan tahun lalu membuat operasi tumor Yanti harus ditunda karena rumah sakit, untuk sementara waktu, memprioritaskan untuk penanganan pasien Covid-19.
Hal ini diperparah dengan kondisi ekonomi keluarganya yang juga terdampak. Orang tua Yanti tidak mampu untuk membiayai segala proses pengobatan tumor payudara anaknya. Mereka hanya menggantungkan harapan pada asuransi kesehatan yang mereka miliki.
Sayangnya, nasib baik seperti selalu menjauh dari Yanti dan keluarga. Prosedur klaim asuransi yang berbelit serta tidak bisa mengakomodir seluruh proses pengangkatan tumor payudara membuat mereka harus kembali memutar otak mencari dana untuk membayar biaya operasi.
Menyerah pada Keadaan Bukan Pilihan untuk Yanti
Beruntungnya Yanti dikaruniai keluarga yang sangat suportif. Mereka bekerja sama mencari cara terbaik untuk kesembuhan penyakit yang Yanti derita. Sampai suatu ketika sang kakak menyarankan untuk membuka galang dana lewat Kitabisa.
Puji Tuhan, dibantu keluarganya, halaman galang dana yang Yanti buat untuk membiayai pengobatan tumor payudara tersebar dengan luas berkat kegigihan mereka dalam menyebarkan halaman galang dana.
Bukan hanya itu, 600 ratus lebih #OrangBaik dengan sukarela berdonasi dan berdoa untuk kesembuhan Yanti. Terkumpul dana 46 juta yang langsung yanti cairkan untuk membiayai operasi pengangkatan tumor payudara.
Operasi yang dilakukan berjalan dengan lancar, dan Yanti pun kondisinya sekarang berangsur membaik. Berita baik ini tidak lupa Yanti bagikan kepada orang-orang yang membantunya dengan menuliskan update melalui fitur “Kabar Terbaru” di halaman galang dana yang ia buat beserta dengan laporan penggunaan dana yang sudah dicairkan.
Kini, nasib baik datang menghampiri Yanti dan keluarga terus menerus. Setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, Yanti berhasil menggapai impiannya menjadi seorang sarjana. Dengan penuh rasa bangga, ia mempersembahkan hasil perjuangannya untuk kedua orang tua tercinta.
Di bulan peduli kanker payudara ini, tak lupa Yanti memberikan pesan singkat untuk orang-orang di luar sana yang sedang berjuang melawan penyakitnya.
“Buat teman-teman yang sedang mengalami kondisi seperti Yanti, jangan putus asa karena masih banyak orang yang peduli di sekitar kita. Kita juga harus yakin bahwa Tuhan akan angkat penyakit yang diderita”.
Sama seperti Yanti, kamu juga bisa membuka galang dana untuk diri sendiri, keluarga, dan orang tersayang lainnya yang butuh bantuan biaya pengobatan melalui Kitabisa. Sebab, sekecil apapun usaha yang kamu lakukan sangat berarti untuk kesembuhan mereka.