Tangisan Othniel (3 th) selalu dan terus saja terdengar ketika jarum disuntikan ke dalam tubuhnya, hidup Othniel bergantung dengan Transfusi Darah akibat Kelainan Darah Langka yang dideritanya. Oleh karena itu, operasi Sumsum Tulang Belakang adalah pilihan satu-satunya bagi bu Herawati untuk mengusahakan kesembuhan buah hatinya.
Penyakit ini lebih dikenal dengan nama Thalasemia. Thalasemia adalah kelainan darah karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang normal pada sel darah merah. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Kondisi ini sudah bisa terjadi sejak masa kanak-kanak. Umumnya, gejala awal yang akan muncul adalah gejala anemia, yang menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas.
Sayangnya, Thalasemia ini terjadi akibat kelainan genetik yang diturunkan. Jadi, tak hanya Othniel saja yang menderita Thalasemia. Olivia, kakak Othniel telah didiagnosa menderita Thalasemia Mayor sejak usianya 3,5 tahun. Sedangkan Othniel sudah terdeteksi menderita Thalasemia Beta sejak masih dalam kandungan. Oleh karena itu, bu Herawati pun harus berjuang mengusahakan pengobatan untuk kedua buah hatinya tersebut.
Saat itu, kondisinya bu Herawati adalah ibu rumah tangga dan keluarga mereka sangat bergantung pada penghasilan sang suami sebagai wirausaha. Makanya, pada awalnya Othniel dan Olivia hanya bergantung pada transfusi darah rutin untuk meredakan gejalanya. Terutama mengingat perawatan Thalasemia dengan obat-obatan dan transfusi sebagian biayanya ditanggung oleh BPJS.
Namun, gejala yang dialami Othniel dan Olivia sudah terbilang parah. Ia bisa kejang hebat jika penyakitnya kambuh. Berat sekali hati bu Herawati ketika melihat anaknya kejang atau menahan sakit saat transfusi darah. Makanya, saat mengetahui informasi bahwa ada harapan untuk Olivia dan Othniel untuk bisa hidup normal terbebas dari transfusi darah rutin, yaitu BMT-bone marrow transplantation(Transplant sumsum tulang belakang) di Bangkok, Thailand bu Herawati ingin berjuang untuk mengumpulkan uang demi membiayai pengobatan buah hatinya.
Padahal, biaya untuk operasi sumsum tulang belakang itu tidak murah. Menurut Kompas dalam rubrik Health menjelaskan bahwa biayanya sekitar Rp 800 juta hingga Rp 1 Miliar lebih. Bu Herawati dan keluarganya pun harus berupaya mencari dana lebih dari Rp 2 Miliar untuk kedua buah hatinya. Biaya pengobatan sebesar itu saja baru untuk biaya operasi. Masih ada kebutuhan obat, rawat inap, dokter spesialis, suplemen dan nutrisi pendukung hingga biaya operasional keluarga selama bolak-balik ke rumah sakit yang ada di negeri orang.
“Sampai harus makan sehari sekali kami rela yang penting Othniel tidak harus menderita lagi.. Saya sudah bilang ke suami, rezeki sudah diatur oleh Tuhan sementara nyawa takkan bisa diganti selama-lamanya… “-Mami Othniel
Sambil berjuang menghemat pengeluaran hingga menjual aset berharga, bu Herawati pun berinisiatif membuat galang dana di Kitabisa. Dengan harapan, orang lain dapat mendengar jeritan hati seorang ibu yang hanya ingin berusaha demi kesembuhan anak-anaknya. Galang dana untuk pengobatan Olivia sendiri telah dimulai sejak 2019 dan untuk pengobatan Thalasemia Othniel baru dimulai pada 2021.
Puji Tuhan, sejak galang dana ditayangkan lebih dari 20 ribu #OrangBaik pengguna Kitabisa yang berdonasi membantu perjuangan bu Herawati. Setiap hari bu Herawati menyebarkan halaman galang dana kedua anak mereka ke keluarga, rekan hingga teman-temannya. Demi menambah kepercayaan donatur, bu Herawati pun turut memberikan rincian biaya yang dibutuhkan supaya menjadi gambaran.
Dalam gambar di atas adalah gambaran biaya yang dibutuhkan oleh adik Othniel. Biaya penunjang pengobatan adalah biaya yang dibutuhkan selama pengobatan Othniel di Bangkok, yaitu BMT-bone marrow transplantation(Transplant sumsum tulang belakang) dan juga obat-obatan yang dibutuhkan. Sedangkan biaya operasional mencakup kebutuhan transportasi dan akomodasi Bu Herawati dan keluarganya selama mendampingi Othniel berobat.
Bagi sebagian orang, adanya biaya Facebook Ads dalam rincian terutama mengingat jumlahnya yang besar mungkin menjadi pertanyaan. Namun, usaha mengiklankan halaman galang dana ini menjadi pilihan yang harus dilakukan mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan sangat tidak mungkin untuk dikumpulkan dengan tengat waktu yang mepet.
Iklan Facebook dapat menjangkau ribuan hingga jutaan orang dalam waktu yang singkat. Terutama mengingat biaya pemasangannya mulai Rp 10.000 dan kamu hanya membayar sesuai dengan berapa banyak orang yang melakukan klik pada iklanmu. Kitabisa sendiri hanya membantu membuatkan iklan dan memasangkannya di platform Facebook. Sedangkan biaya yang tertera langsung dibayarkan ke Facebook.
Bu Herawati ingin melakukan apapun sesuai kemampuannya agar kedua anaknya bisa segera diobati. Biarpun terkadang lelah karena harus ke sana kemari mendampingi kedua buah hatinya berobat, bu Herawati selalu mengabarkan penggunaan dana dan juga progress pengobatan anaknya melalui fitur Kabar Terbaru juga. Terakhir pada Agustus 2022, tepat pada artikel ini dipublikasikan, kabarnya bu Herawati sudah bisa sedikit lega karena Othniel sudah rawat jalan.
Terima kasih ya bagi kamu yang pernah berdonasi atau bahkan mendoakan untuk kesembuhan Othniel!
Buat para ibu hebat lainnya di luar sana, jangan lupa istirahat ya! Jangan ragu untuk meminta bantuan sesama jika diperlukan. Kitabisa.com juga siap membantumu jika kamu punya kesulitan yang sama seperti bu Herawati!