Mengutip dari World Report on Hearing pada tahun 2021 yang dibuat oleh WHO, sekitar 1,5 Milyar penduduk di dunia memiliki gangguan pendengaran dan 430 penduduk diantaranya membutuhkan layanan rehabilitasi untuk gangguan bilateral yang dialami.
Neru (10 tahun) salah satu nama dari milyaran penduduk penyandang Tuli sensorineural pada kategori sedang-berat. Dirinya juga mengidap Global developmental delay yang menyebabkan tumbuh kembangnya alami keterlambatan. Kesehariannya ia menjalankan terapi untuk telinganya, sayang saat pandemi terapi terpaksa dihentikan dan sedihnya alat bantu pendengarannya rusak.
Keinginannya untuk sekolah pun terpaksa dikubur dalam-dalam karena Neru dinyatakan belum layak bersekolah. Akhirnya ibu berinisiatif melatih saraf motorik Neru dengan latihan Taekwondo. Tak disangka-sangka Neru mampu mengikutinya, ia juga sangat menyukai olahraga Taekwondo.
Dengan keterbatasan yang dimiliki, tak mampu mendengar tidak membuat Neru pantang menyerah. Dirinya pun mengikuti Kejuaraan Taekwondo Liga Pelajar & Mahasiswa 2022 dan ia menjadi satu-satunya atlet berkebutuhan khusus dari 500 peserta. Neru berhasil meraih medali Perak.
Cerita haru tak berhenti disitu, Neru pun dapat bersekolah lewat jalur prestasi. Serta dengan bantuan #Orangbaik kini Neru dapat memperbaiki Alat Bantu Dengar yang rusak demi mempermudah dirinya menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Kalau keluarga atau kerabat terdekatmu mengidap penyakit tertentu namun terkendala biaya, segera ajak untuk buka galang dana di Kitabisa saja!