Membutuhkan biaya pembangunan madrasah senilai Rp 180 jutaan, Bu Aisya Alma memutuskan membuka galang dana di Kitabisa untuk mempertahankan Miftakhul Ulum. Musim hujan belum juga usai, namun madrasah Miftakhul Ulum belum juga memiliki dinding.
Padahal, jumlah santri yang kian banyak membuat mushola kecil tidak lagi mampu menyediakan tempat yang kondusif untuk belajar. Sudah dua tahun dari yang direncanakan, namun dana bantuan dari pemerintah belum juga turun. Bahkan, kini gedung madrasah yang masih berbentuk pondasi tak layak pakai itu terpaksa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Mengingat keadaan semakin mendesak itulah, Bu Alma memutuskan untuk ikut berikhtiar mengumpulkan dana sambil menunggu. Apalagi setelah para santri bercerita bahwa ketika hujan turun, mereka seringkali basah kuyup karena angin kencang yang membawa hujan bisa jadi menerpa gedung tanpa tembok dan lantai itu.
Lantai gedung masih berupa tanah. Akses listrik juga belum terpasang. Jadi, ketika hujan deras para santri akan belajar dalam kondisi ruangan sangat redup yang mengandalkan cahaya alami. Namun, Bu Alma dan pengurus madrasah tidak patah semangat. Sambil berikhtiar lewat galang dana di Kitabisa, mereka bergotong royong meratakan tanah agar lebih padat dan nyaman untuk belajar mengajar. Selain itu, mereka juga membuat dinding sementara dengan tripleks untuk melindungi santri ketika hujan turun.
“Masyarakat kami yang sebagian besar merupakan petani dan buruh hanya bisa mengandalkan dana bantuan pemerintah untuk bisa membangun gedung madrasah tempat anak-anaknya belajar ini. Kondisi inilah yang menggerakkan hati saya untuk mencoba membantu dengan melaksanakan kampanye donasi patungan membangun gedung madrasah agar pembangunan bisa segera dilanjutkan dan para santri mendapatkan tempat yang nyaman untuk belajar.” cerita bu Alma.
Sejak Juni 2022, galang dana Patungan Bangun Madrasah sudah berhasil kumpulkan donasi belasan juta. Jumlah itupun akan terus bertambah berkat Bu Alma dan pengurus madrasah yang tak patah semangat. Mereka menyebarkan halaman galang dana ini melalui grup WhatsApp, sosial media, dan juga mulut ke mulut ke lingkungan sekitar.
“Saya menggunakan kitabisa karena saya percaya bahwa banyak sekali #OrangBaik yang berkenan untuk membantu program pembangunan yang insyaAllah akan menjadi amal jariyah ini. Selain itu, Kitabisa merupakan platform yang amanah dan terpercaya serta memiliki jangkauan yang luas untuk mengajak para donatur atau #OrangBaik yang ingin membantu. Bimbingan secara intensif dan personal oleh tim kitabisa bagaimana cara untuk memaksimalkan donasi dan mengelola kampanye sangatlah membantu dan membuat saya merasa tidak sendirian dalam ikhtiar baik ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih untuk tim Kitabisa dan semua donatur semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua aamiin” tutur bu Aisya Alma.
Kamu juga bisa ikuti jejak Bu Aisya Alma membangun fasilitas pendidikan di desamu. Tonton video tutorialnya di sini.