Artikel ini akan menceritakan tentang Bu Miftah, seorang pengurus panti asuhan di kota Malang dan usahanya untuk mengumpulkan biaya pengobatan bayi prematur bernama Ammar. Ammar adalah bayi yatim piatu yang lahir secara prematur di RS Aisyah Malang. Ia hanya memiliki berat 1,2 kg dan harus diinkubasi karena kadar bilirubinnya tinggi.
Menurut relawan yang menemukan Ammar, bayi prematur ini tergeletak di sebuah kamar mandi umum dengan penuh lebam dan ceceran darah. Besar kemungkinan, ibu Ammar menjalani proses persalinan sendiri tanpa bantuan petugas medis. Setelah ditemukan, Ammar segera dibawa ke rumah sakit dan saat ini berada dalam asuhan Bu Miftah dan Yayasan Peduli Kasih KNDJH.
Bu Miftah dan Relawan Semangat Bantu Ammar Bertahan Hidup
Walaupun tanpa orang tua, Ammar berhak mendapat dukungan untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, Bu Miftah dan relawan cepat tanggap membantu kebutuhan perawatan khusus Ammar sebagai bayi prematur. Namun, dana dari panti dan yayasan saja ternyata tidak cukup untuk kebutuhan perawatan dan penunjang gizi Ammar untuk bertahan hidup.
Setahun pertama di kehidupan bayi prematur adalah masa yang paling menentukan. Makanya, Bu Miftah pun telah berjuang agar Ammar bisa terus hidup! Ia membuatkan surat keterangan bayi terlantar agar dapat meringankan biaya pengobatan. Sebelumnya, beliau juga aktif berkonsultasi dan meminta rincian pada dokter yang menangani Ammar terkait biaya perawatan apa saja yang dibutuhkan agar bayi prematur ini dapat bertahan hidup.
Banyak yang mau bantu Ammar melalui Kitabisa
Untuk mempercepat pengumpulan dana pengobatan bayi prematur bernama Ammar, Bu Miftah dan relawan Yayasan Peduli Kasih KNDJH membuat galang dana di Kitabisa. Keduanya percaya bahwa banyak orang yang peduli dengan keberlangsungan hidup bayi-bayi terlantar seperti Ammar. Makanya, gerakan kebaikan harus diperluas sehingga lebih banyak yang membantu Ammar dan lebih banyak yang mendapat pahalanya.
Adapun untuk memberikan rasa percaya pada donatur yang ingin membantu bayi prematur ini, Bu Miftah dan Yayasan peduli Kasih KNDJH melaksanakan dua komitmen sebagai berikut:
1. Membuat rancangan anggaran biaya
Rancangan anggaran biaya pengobatan Ammar disusun oleh Bu Miftah dan Yayasan Peduli Kasih KNDJH yang kemudian ditandatangani, lalu diserahkan pada tim Kitabisa. Rancangan anggaran biaya ini berisi tentang jenis kebutuhan Ammar apa saja, siapa yang akan bertugas mengelolanya, untuk apa, kapan, dan berapa nominalnya.
Fungsinya, adalah sebagai dokumen transparansi rencana awal penggunaan dana pada donatur. Walaupun, kedepannya tentu saja Bu Miftah dan Yayasan akan melaporkan perkembangan Ammar juga pada fitur Kabar Terbaru.
2. Komitmen jangka panjang demi kesehatan Ammar
Dalam penyusunan rencana anggaran biaya pengobatan Ammar, semua penggunaan dana tidak hanya berkaitan pada biaya perawatan bayi prematur selama di NICU saja. Namun juga merupakan komitmen jangka panjang di tahun-tahun awal kehidupan Ammar agar bayi prematur ini bisa tumbuh kembang secara normal.
Adapun dalam RAB disebutkan semua kebutuhan primer penunjang hidup Ammar selama minimal 10 bulan (tergantung ketersediaan dana). Kebutuhan itu termasuk di antaranya:
- Susu khusus untuk menambah berat badan bayi prematur
- Relawan pendamping atau perawat Ammar selama 10 bulan
- Pampers
- Akomodasi
- Transportasi dari RS ke Panti dan sebaliknya
Berkat dua komitmen ini, bayi prematur bernama Ammar mendapatkan lebih dari Rp 100 juta donasi. Kamu juga bisa mencoba cara Bu Miftah dan Yayasan Peduli Kasih KNDJH ini untuk lebih meyakinkan calon donaturmu.
Apalagi, Yayasan Peduli Kasih KNDJH juga telah sukses menggalang dana untuk puluhan bayi lainnya di sini lho!
Yuk, buat galang dana agar lebih banyak orang bisa berobat!