Gagal ginjal adalah salah satu kondisi paling serius yang bisa dialami oleh ginjal manusia. Sebab, penderita gagal ginjal akan langsung kehilangan organ yang berperan penting dalam menjaga metabolisme tubuh.
Sebagai gambaran, ginjal pada manusia berfungsi sebagai penyaring racun dan limbah dari darah, menjaga volume dan komposisi cairan, serta mengeluarkan hormon yang membantu produksi sel darah merah. Fungsi penting ini membantu mengatur tekanan darah dan memastikan keseimbangan elektrolit tetap terjaga.
Namun, penderita gagal ginjal akan kehilangan semua fungsi utama tersebut hingga lebih dari 85%. Untuk mengganti fungsi ginjal tersebut, pasien harus mendapatkan perawatan medis secara berkala sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh dokter. Hal itulah yang membuat biaya pengobatan gagal ginjal ini terbilang mahal.
Biaya Pengobatan Ginjal
Secara medis, tindakan pengobatan gagal ginjal bisa dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu cuci darah (hemodialisis) dan cangkok ginjal (transplantasi) tergantung dari kondisi pasien. Berikut perkiraan biaya pengobatan gagal ginjal yang harus dikeluarkan:
1. Hemodialisa (Cuci Darah)
Hemodialisis adalah terapi cuci darah yang dilakukan di luar tubuh menggunakan bantuan alat medis. Alat medis ini berupa mesin besar yang menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring zat kotor, garam, dan kelebihan air yang ada di darah pasien.
Cara kerja terapi ini cukup sederhana, darah pasien akan dialirkan dari tubuh menuju mesin pencuci melalui jarum yang disuntikkan. Setelah itu darah kotor akan disaring oleh mesin dan hasil saringan darah yang sudah bersih dialirkan kembali ke dalam tubuh pasien.
Biasanya, satu sesi cuci darah bisa menghabiskan waktu hingga 4 jam. Untuk mendapat hasil yang optimal, setidaknya pasien harus menjalani cuci darah selama 3 kali dalam seminggu.
Biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp 800 ribu – Rp 1 juta untuk satu kali sesi cuci darah. Dengan estimasi 3 kali cuci darah setiap minggunya, dalam setahun biaya cuci darah pasien gagal ginjal mencapai Rp 50-100 juta.
2. CAPD
CAPD atau metode cuci darah melalui perut merupakan salah satu alternatif terapi yang bisa dilakukan oleh penderita gagal ginjal. Sayangnya, terapi ini belum tentu cocok untuk semua pasien. Sebab, CAPD dilakukan dengan cara memasang kateter hingga rongga perut sebagai akses aliran cairan dialisis yang digunakan setiap kali terapi.
Sebelum melakukan terapi ini, pasien harus melakukan tindakan operasi pemasangan kateter yang biayanya berkisar Rp 10 juta. Sedangkan untuk pengobatan CAPD sendiri biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp 50-75 juta per tahun.
3. Cangkok Ginjal (Transplantasi)
Pencangkokan ginjal biasanya hanya akan dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis dengan melakukan prosedur bedah mengganti organ ginjal pasien dengan ginjal dari pendonor. Namun, bagi pasien gagal ginjal kronis dengan kondisi tertentu prosedur transplantasi ini tidak bisa dilakukan demi mengurangi resiko komplikasi dan kesehatan pasien itu sendiri.
Pasien gagal ginjal kronis yang tidak diperbolehkan melakukan cangkok ginjal antara lain pasien yang terinfeksi bakteri atau virus yang tidak tertangani dengan baik, memiliki penyakit kardiovaskular yang parah, sedang mengidap kanker, hepatitis kronis dan sirosis hati.
Biaya cangkok ginjal tidak bisa dibilang murah. Pasien harus merogoh kocek untuk Pre Transplantasi dan prosedur sebesar Rp 200 juta, belum ditambah biaya perawatan yang mencapai Rp 75-150 juta setiap tahunnya.
Mahalnya biaya pengobatan untuk sembuh dari gagal ginjal bukan berarti menghentikan harapan penderita untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Ringankan perjuangan mengumpulkan biaya pengobatan, dengan buka galang dana di Kitabisa. Jutaan #OrangBaik siap gotong royong membantu kesembuhan sesama.