Kisah Kitabisa Heroes kali ini akan menceritakan tentang Adi Sarwono atau lebih dikenal dengan panggilan Mang Adiono. Berasal dari Bandar Lampung, beliau adalah pendiri taman baca Busa Pustaka yang diperuntukan untuk anak-anak kurang mampu.
Mang Adi adalah seorang karyawan swasta di bidang retail. Biarpun tak punya latar belakang yang megah, dedikasi Mang Adi untuk pendidikan anak bangsa patut dibanggakan. Mungkin kalau kamu membaca lewat website atau sosial medianya, Busa Pustaka yang didirikan oleh mang Adi sudah lebih besar, mempunyai bangunan sekolah rakyat, penyediaan kuota gratis untuk pembelajaran daring, hingga pemberian beasiswa. Namun pencapaian itu sejatinya berasal dari perjalanan panjang yang tak mudah.
Modal tekad, ia memakai uang gajinya sendiri untuk membeli belasan buku di tahun 2017 dan memulai langkahnya dari kampung ke kampung mengajak anak-anak membaca bersama. Demi menarik perhatian anak-anak, Mang Adi bahkan mengenakan baju Mario Bros dan membacakan cerita seperti seorang narator untuk anak-anak.
“Saya teringat pesan bapak, katanya jalanan adalah sekolah. Di situ saya mikir, kalau pendidikan anak-anak gak harus dimulai di gedung sekolah. Di teras, di jalan, juga bisa. Makanya saya mau buka perpustakaan keliling kampung. Dari awalnya cuma ada 1-2 anak, sekarang saya bisa ngumpulin puluhan hingga ratusan anak di setiap lapak baca.”
Kini, anak-anak di kampung yang biasa disinggahi Mang Adi selalu menantikan kedatangan Busa Pustaka setiap harinya. Itulah yang membuat Mang Adi makin semangat buat memperbesar gerakan baca ini. Mulai dari mengumpulkan volunteer, hingga menggadaikan rumahnya, kini Busa Pustaka sudah memiliki kendaraan sendiri.
Bukan mobil mewah, kendaraan Busa Pustaka adalah sebuah bajaj biru yang diberi nama Bluekhutuk. Bajaj menjadi pilihan karena biaya perbaikannya lebih murah. Selain itu, karena memakai solar untuk operasional sehari-hari mengisi bahan bakar juga murah.
“Alhamdulillah keluarga juga mendukung. Bahkan anak saya selalu bilang Semangat ya Ayah, sebelum saya berangkat tuh. Makanya, saya tenang membagi waktu 7 x 24 jam untuk keluarga, pekerjaan, dan Busa Pustaka.”
Semangat Mang Adi ini mendapat respon positif dari masyarakat. Bahkan sempat menarik perhatian para influencer untuk membantu. Reza Arap telah membantu gerakan Busa Pustaka ini untuk mendirikan Sekolah Rakyat. Dennis Adhiswara juga ikut mengirimkan buku-buku untuk perpustakaan keliling. Mang Adi sangat bersyukur atas semua kebaikan dan bantuan donatur untuk Busa Pustaka.
“Donatur yang telah menyumbangkan buku-buku, maupun yang telah berdonasi uang melalui Kitabisa, terima kasih ya sudah mau bantu Busa Pustaka”
Halaman galang dana Busa Pustaka di Kitabisa masih berjalan dan kamu bisa bantu mereka di sini.
Mang Adi berpesan pada tim Kitabisa, jika ceritanya ditulis semoga ini bisa menginspirasi masyarakat untuk buat gerakan serupa di daerahnya. Soalnya, membangkitkan semangat literasi Indonesia gak bisa dimulai sama satu orang saja. Yuk, bikin perpustakaan keliling di daerahmu juga bersama Kitabisa!
Cek video ini untuk tahu caranya!